Sunday, April 11, 2010

Pelajaran semester ini (part 2)

Hari ini, sekitar jam 2 siang saya tertimpa kecelakaan. Ketika naik motor, saya tertabrak angkot dan sempat terseret beberapa meter. Alhamdulillah Allah masih mau menolong saya, sehingga saya hanya mengalami luka beset2 saja. Tetapi ceritanya justru setelah ini.

Setelah kejadian itu, saya dan supir angkot ngobrol2. Awalnya ada pak polisi, tetapi dia menawarkan pilihan kepada kami (saya dan supir angkot) untuk musyawarah atau dibawa ke kantor polisi. Kami memutuskan untuk bermusyawarah saja dan pak polisi tersebut pergi. (menurut saya, polisinya cukup dewasa)

Setelah itu, saya sedikit mencoba2 motor saya dan alhamdulillah tidak apa2. Hanya ada kecacatan di beberapa bagian, tetapi masih bisa beroperasi. Lalu saya ngobrol dengan supir angkot tersebut. Saya dan beliau saling meminta maaf karena memang kami berdua sama2 salah. Saya berusaha belok kanan melewati sela2 antara mobil (lalu lintas macet) dan kurang melihat arah kiri (tiba2 ada angkot tsb). Sementara angkot tsb jg berjalan tidak terlalu lambat atau cepat dan akhirnya "dug,sreet".

Ketika ngobrol, saya sedikit banyak bertanya ttg kehidupan beliau. Memiliki keluarga: istri dan 4 anak: 2 anak sudah kerja, 2 anak masih sekolah di SMEA. Tiap hari 4 kali PP sesuai trayek angkot (Sadang serang-caringin), dan penghasilan sehari 200 rb-an, tapi itu belum tentu jg. Dengan penghasilan itu beliau masih harus membayar uang setoran 150 rb dan bensin. Jadi, yang beliau bawa ke rumah mungkin sekitar kurang dari 50 rb. Setelah mendengarkan ceritanya (yang saya percaya saja kalau itu benar), saya tidak jadi meminta uang ganti untuk kecacatan motor yang biayanya kurang dari 100rb (tanya ke orang tua saya). Padahal ketika saya meminta biaya ganti, beliau mau memberi 20 rb. Mungkin sedikit, tapi untuk beliau mungkin sangat berharga.

Pelajaran pertama yang dapat saya ambil adalah, setelah mendengar cerita itu saya langsung berpikir: "ya mau gimana angkot2 tertib?toh mereka tiap hari dihantui oleh setoran2, harus membiayai keluarga, sekolah anak (yang makin mahal tentunya), belum lagi kalo lg gak ada penumpang malah adanya ngutang buat setorannya"
Mungkin yang ada dalam pikiran mereka adalah mereka benar2 harus mengejar penumpang,cepat2 mendapatkan penumpang berikutnya,tidak bisa memikirkan peraturan lalu lintas lagi karena hidup mereka sendiri (bisa jadi) di ujung tanduk. Secara logika (mungkin) mereka berpikir apa mereka akan mendapatkan apa yang dibutuhkan jika sabar berlalu lintas?toh sekarang seringnya macet, dan adanya nanti susah mendapatkan penghasilan.

Intinya, sesudah kejadian itu saya sedikit prihatin dan memaklumi perilaku2 supir angkot (walaupun memang masih sering kesel juga). Dan sedikit prihatin juga dengan sistem di Indonesia yang belum baik.

Pelajaran kedua: Alhamdulillah Allah masih ingat dan mau menegur saya. Semoga saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dan selalu ingat kepada-Nya. Amiin..=)

Saturday, April 10, 2010

Pelajaran semester ini

Semester 8, yang saya harapkan sebagai semester terakhir saya di ITB (amin),sudah berlangsung selama kurang lebih 2 bulan. Itu berarti setengah periode dari semester ini sudah dilalui dan tersisa tinggal setengah periode lagi (bahkan kurang) hingga pertengahan mei.

Dalam perjalanannya yang singkat, saya malah menemukan hikmah yang sangat besar dalam hidup saya. Hikmah tersebut adalah "jadilah orang yang berpendirian".

Sebenarnya hikmah ini sering kali saya rasakan selama hidup saya. Tetapi baru kali ini saya benar-benar merasakan pentingnya sebuah pendirian. Baru kali ini saya sangat menyesal akibat ke-tidak-berpendirian-nya saya. Ketika saya dihadapkan kepada 2 pilihan, saya tidak bisa menetapkan pendirian saya untuk tetap memilih apa yang saya suka dan terbaik menurut saya. Sebenarnya 2 pilihan tersebut sama-sama baik, tidak ada buruknya. Yang menjadi masalah adalah saya tidak bisa menetapkan pilihan sesuai dengan minat saya sendiri. Teman-teman saya berpendapat mengenai ini dan membuat saya bingung, akibat ke-tidak-berpendirian-nya saya. Dan ini berujung kepada terbuangnya waktu saya, yang sebenarnya bisa saya isi dengan "minat" saya tersebut.

Hingga pada pertengahan semester, akhirnya saya kembali kepada "minat" saya tersebut. Setelah saya kembali ke "minat" tersebut, barulah timbul masalah-masalah lainnya ketika melaksanakan "minat" tersebut. Disitu saya merasa terombang-ambing, dan mulai berpikir "kenapa tidak dari awal saja saya milih 'minat' ini? Jadinya saya bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada lebih awal dari sekarang. Tidak ada waktu yang tersia-siakan."
Itu yang saya pikirkan.

Sehingga, mulai saat itu saya mulai memantapkan pendirian saya dan terus menjalankan "minat" saya. Berpendirian di sini adalah bukannya menjadi stubborn, tetapi mampu menyaring pendapat-pendapat orang lain dan menyesuaikannya dengan minat sendiri. Pendapat dan pandangan orang lain itu perlu, tetapi kita sendiri harus bisa menyaringnya dan menjaga pendirian kita agar tidak mudah terombang-ambing.

Sebelum diakhiri, mungkin ada 1 hikmah lagi yang bisa diambil. Mungkin saya harus melalui peristiwa di atas agar saya bisa menjadi orang yang lebih berpendirian dan lebih baik lagi.

I am very thankful and grateful to the Mighty Allah SWT.

Tuesday, April 06, 2010

what a tower

Tower works as a power in the day, and turns to a waterfall at night!

The city of Rio de Janeiro, Brazil will host the 2016 Summer Olympics, and with this occasion, the architecture RAFAA group in Zurich provided a great proposed to work of a solar tower to be a hallmark of the city.

The tower characterized by its form and its work, while the sun in the daytime the tower work as a generator of solar energy to feed the needs of the city and the Olympic village of electricity.

While the excess energy will be used to pump sea water to the top of the tower, and when the sun sets the launch of this stored water to make a great waterfall that move the turbines to generate electricity for the tower and lighting the city streets.
The tower high is 105 meters, and inside will contain a restaurant and places to sit and watch behind the waterfall that give a scene of great nature around, because the city of Rio de Janeiro is one of the most beautiful cities in the world.

The tower will contain a platform for fans of the ropes jumping game at a height of 90.5 meters.
The RAFAA group said that waterfall can be run during the day to give a distinctive landscape of the city during special events.

The RAFAA group said that they want through this tower to expression of "a force of nature".
-cited from civil engineering blog-

I think this tower is really "WOW"!!! It has 2 functions and the design is really artistic. Want to see it when it's done.