Saturday, November 12, 2011

Jadi anak lab

Pertama kali masuk KAIST, saya daftar ke laboratorium Geosystems. Ini adalah salah satu dari tiga lab geoteknik yang ada di Department of Civil and Environmental Engineering KAIST. Lab ini fokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan energy resources, tunneling, signal systems, dan rock engineering (dapat dilihat di sini). Kalau kata professornya, "saya tidak tertarik dengan hal yang biasa, saya tertarik dengan inovasi pada bidang geoteknik yang jarang disentuh orang, biarlah professor yang lain yang mengerjakan proyek macam itu (biasa)". "Wow, oke deh" saya pikir. Dan sekarang saya berada di lab tersebut, bersama dengan orang-orang yang terus mencari hal-hal baru, terus bekerja hingga malam (kadang main saja sih itu, haha), dan orang yang kritis & cerdas (dan kadang konyol). Saya? Berusaha untuk mengejar dan bersaing dengan mereka :D

Di sini, di masing-masing lab harus mengerjakan eksperimen sendiri, tidak oleh teknisi atau yang lain. Baru kali ini saya masuk lab merasa "wah, saya bisa ngerjain ini itu, harus beresin abis eksperimen, dapet pengalaman menarik". Ya iyalah, karena dulu lab nya hanya ada satu di ITB untuk bidang saya dan TA/semua kuliah saya tidak berkaitan dengan eksperimen kecuali praktikum. Ketika masuk lab di sini, keadaannya cukup berantakan (hahaha). Peralatan yang kecil ada dimana-mana, batu/tanah dimana-mana, tapi paling tidak saya dapat melihat kalau suasana lab nya cukup "hidup" & sering/selalu digunakan mahasiswa.


Masuk ke lab

Di lab terdapat banyak spesimen atau hasil eksperimen milik mahasiswa lab, tergeletak dimana-mana. Ada yang bekas tes liquid limit, sedang tes konsolidasi, persiapan untuk signal processing, spesimen intact rock, dll.


Beberapa peralatan (reverse osmosis, consolidation gauge, tabung eksperimen)


Spesimen dan peralatan (tanah, casagrande cup, dll)


Consolidation test, monitoring device, dll

Untuk segala macam eksperimen, mereka mempersiapkannya sendiri. Contohnya seperti gambar di atas, harus mengerti caranya memasang monitoring device untuk proses konsolidasi, bagaimana sistem operasinya, dll. Baru saya tahu, ternyata oedometer yg ada di belakang komputer itu, peralatan yg ada di dalamnya (box transparan, tabung tempat sample, kabel-kabel, dan segalanya) dibuat oleh senior sendiri. Jadi, tidak hanya mendapatkan hasil konsolidasi saja, tapi juga wave velocity, shear modulus, dll nya. Bagi mereka, hal seperti ini biasa, hal yang sewajarnya dilakukan jika ingin melakukan penelitian. Tapi bagi saya, ini adalah hal yang baru. Next time, I'll also do things like this.

Blender, fall cone test, dan berbagai peralatan


Intact rock specimen


Another intact rock specimen

Terlihat banyak batuan tergeletak di lantai dan meja. Itu adalah spesimen intact rock granite yang digunakan untuk eksperimen waterjet. Di korea, stratigrafi tanahnya sebagian besar terdiri dari batuan dan weathered rock, karena itu mereka menggunakan spesimen batuan untuk eksperimen tersebut. Di antara banyaknya spesimen itu, ada yang milik saya, yang sudah dan akan digunakan untuk eksperimen waterjet.

Waterjet system

Ada kemungkinan untuk 2 tahun ke depan & tesis, saya akan selalu berkutat dengan waterjet ini. But, well, this is still my first semester, the beginning of my journey. Those things could be changed by time. Don't want to think too hard about that right now, haha.

For a few months, I already got a lot of things, starting from a new work desk, new friends & colleague, experiments, business trip, etc etc. I'm wondering what could happen for the next 2 years, what another new things? But certainly, It's gotta be very exciting journey!

Finally,